![]() | SENAFIASTIAMI2021: Seminar Nasional Fakultas Ilmu Administrasi Institut Ilmu Sosial Dan Manajemen STIAMI Online Jakarta Pusat, Indonesia, February 6, 2021 |
Conference website | http://ojs.stiami.ac.id/index.php/PS |
Submission link | https://easychair.org/conferences/?conf=senafiastiami2021 |
Poster | download |
Abstract registration deadline | January 20, 2021 |
Submission deadline | February 3, 2021 |
SEMINAR NASIONAL
STRATEGI INDONESIA DALAM MENGHADAPI ANCAMAN RESESI EKONOMI
Dampak Pandemi Covid-19 pada perekonomian sangat luar biasa, banyak usaha industri dan jasa menutup usahanya. Pandemi COVID-19 yang berangsur-angsur melumpuhkan sistem ekonomi Dunia. IMF memprediksi bahwa kondisi ekonomi global akan mengalami penurunan pertumbuhan hingga ke angka -3%. Sebagai pembanding, selama beberapa tahun terakhir nilai pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 4-5%.
Saat ini, Indonesia diambang resesi ekonomi. Di tengah pandemi Covid-19 yang belum kunjung mereda, kesiapan pemerintah dalam menyusun langkah pemulihan menjadi sangat krusial. Dalam ekonomi makro, resesi atau kemerosotan adalah kondisi ketika produk domestik bruto (PDB) menurun, atau ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun. Resesi dapat mengakibatkan penurunan secara simultan pada seluruh aktivitas ekonomi seperti lapangan kerja, investasi, dan keuntungan perusahaan. Jika resesi ekonomi berlangsung dalam waktu yang lama, maka akan masuk ke fase depresi ekonomi. Para ahli menyatakan resesi terjadi ketika ekonomi suatu negara mengalami:
- Produk domestik bruto (PDB) negatif
- Meningkatnya tingkat pengangguran
- Penurunan penjualan ritel
- Ukuran pendapatan menurun
- Manufaktur yang berkontraksi untuk periode waktu yang panjang.
Resesi ekonomi adalah tahap alami dari siklus hidup ekonomi. Resesi ekonomi memiliki efek domino pada perekonomian sebuah negara. Pertama, aktivitas ekonomi tidak akan semasif seperti kondisi non-resesi. Jika aktivitas ekonomi berkurang, maka umumnya permintaan terhadap barang dan jasa juga akan ikut melambat. Kedua, perusahaan akan berupaya melakukan efisiensi operasional salah satunya dengan pemutusan hubungan kerja (PHK). Ketiga, gelombang PHK akibat rentetan peristiwa tersebut menambah jumlah pengangguran. Keempat, ketika pendapatan masyarakat berkurang, akhirnya aktivitas konsumsi juga ikut terkikis atau berkurang. Kelima, saat sumber pendapatan telah berkurang atau habis terdapat tambahan jumlah penduduk miskin semakin besar.
Mengelola bisnis dalam resesi dapat menghadirkan tantangan unik bagi pemilik dan karyawan bisnis. Dari sisi produksi (pihak yang menyediakan atau menjual kebutuhan), penurunan aktivitasnya berdampak kepada hilangnya sumber pendapatan dalam bentuk usaha, bisnis-bisnis bangkrut, yang selanjutnya berdampak membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan. Dari sisi konsumsi (pihak yang belanja atau membeli kebutuhan), penurunan aktivitasnya berdampak ke terjadinya supply berlebih di beberapa sektor sehingga deflasi (harganya mengalami penurunan tajam) atau supply kekurangan justru di sektor lainnya sehingga inflasi ( harganya mengalami kenaikan).
Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan bergantung pada upaya pemerintah dalam menyalurkan stimulus pemulihan ekonomi nasional. Para pengusaha pun harus mulai menyiapkan strategi guna mempertahankan bisnisnya di tengah kelesuan ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah harus segera mempersiapkan langkah pemulihan, agar dampaknya tidak menjadi semakin parah dan menimbulkan kepanikan. Dengan melihat fakta ini, strategi yang bisa dilakukan sebagai tindak antisipasi resesi ekonomi di Indonesia menitikberatkan pada beberapa sektor, diantaranya Pemerintah dalam menetapkan kebijakan (dalam hal ini Kebijakan Fiskal), kesiapan pengusaha dan UMKM dalam mempertahankan bisnis atau usahanya, serta kemampuan masyarakat dalam bertahan seraya dengan pandemi dan resesi yang tengah terjadi.
Biaya Pendaftaran:
Pemakalah:
Eksternal : Rp. 200.000,-
Internal (Dosen/Mahasiswa Institut STIAMI) : FREE
Non-Pemakalah
Umum : Rp. 100.000,-
Mahasiswa Institut STIAMI : Rp. 100.000,-
Benefit: New Networking, Wawasan Baru, e-certificate
Informasi Pembayaran Pemakalah dan Non Pemakalah
Eksternal dan Umum Transfer ke Bank Muamalat No.Rekening : 390.000.2813 Nama : Yayasan Ilomata-STIAMI
Mahasiswa STIAMI Non-Pemakalah pembayaran melalui SSO
Deadline Pembayaran 3 Februari 2021
Submission Guidelines
All papers must be original and not simultaneously submitted to another journal or conference. The following paper categories are welcome:
- Full papers submitted sebelum 3 Februari 2021.
- Link Template Artikel SENAFIASTIAMI2021
List of Topics
- Strategi Kebijakan Fiskal Dalam Menghadapi Resesi Ekonomi
- Strategi Bisnis Dalam Menghadapi Resesi Ekonomi
- Strategi Dunia Industri dalam menghadapi resesi ekonomi
Committees
Program Committee
- Prof. Wahyudin Latunreng
- Dr. Bambang Irawan, M.Si, MM
- Supriyono, SE, M.Ak
- Dr. Cundo Harimurti, ST, M.Si
Organizing committee
- Dr. Euis Komalawati, M.Si
- Dr. Novianita Rulandari, M.Si, CiQar
- Eka Rofianti, S.IP, M.Si
- Nurfitri Rahmawati, S.AB, MA
- Diana Prihandini, S.Sos, M.Si
- Nurbaiti, S.Sos, M.Si
Invited Speakers
- Dr. Adi Budiarso, Ak., M.Acc., CHRPE (Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan/PKSK) Badan Kebijakan Fiskal BKF
- Rosan Perkasa Roeslani, BA., MBA (Ketua KADIN Indonesia)
- Dr. Atong Soekirman, MM ( Asisten Deputi Pengembangan Industri Kementerian Koerasi dan Ekonomi Kreatif
Publication
- Luaran/Publikasi artikel ke e-proceeding ber ISBN
- Artikel yang terseleksi akan dipublikasikan ke Jurnal Reformasi Administrasi (Sinta 5) atau Majalah Ilmiah Bijak (Sinta 4)
Venue
Online
Contact
Informasi dan konfirmasi pembayaran, silahkan hubungi Ibu Virda +62822 9939 4482